Friday, December 2, 2011

Dico Si Polisi, Rekan Ngentot Baru

"Ahhhhh uhhhhhhh nnnnngggghhhhhh uhhhhhhhh oohhhhhhh hoooooo hoooooooo nnjiingggggg terusssssssss" racau Dico. Masih menyisakan seragam yang berantakan, Dico menggenjotkan lobang sempitnya menunggangi kontol Bayu. Sementara Bayu memejamkan matanya menikmati gesekan lobang sempit Dico yang meremas-remas kontol gedenya itu. Bayu tidak pernah menyangka banyak rekan kerjanya ternyata penikmat seks sejenis, padahal keseharian mereka terkesan sangat jantan, tapi justru itu yang disukai Bayu, ngentot rekannya sesama polisi, yang macho-macho dan sangat gagah, ya meski ada beberapa rekannya yang kelihatan rada banci, seperti Yandi, yang  sering diplesetkan menjadi Yance saat mereka kumpul-kumpul, entah sudah berapa kali Yandi ingin dikentot oleh Bayu tetapi ditolak mentah-mentah oleh Bayu.

"OHHHH UHHHH HOOOHHHHHH SSSHHHHHHH MMMMMHHHHHHH MAANTTTAAPPPPPPP KONYOLL LOHHHH EMM MMAAANGGG PPAALIIIIIIINNNGGGGG MMMMAAANNNTTTTAAAAPPPPP SSSSSSHHHHH YUUUUUU UUKKKHHHHH YESSSSS DI DITUHHHHHH ARRRGGGHHHHHH" desis Dico, kepalanya terguncang ke kiri dan ke kanan, sambil menggigit menahan nikmat sodokan kontol berurat Bayu yang menghajar silitnya tanpa ampun.

Mendengar komentar Dico, Bayu hanya nyengir, memang semua rekan yang sudah dientotnya selalu ketagihan untuk dientotnya lagi, bahkan jika tidak menolak keras, kadang mereka nekat ngajak ngentot di sembarang tempat yang dirasa aman dan sepi, seperti saat ini, Dico yang sudah sange mengajak Bayu ngentot di sebuah gubuk jauh dari jalanan.

Dico, rekan Bayu yang bertugas di Polda meminta Bayu untuk mendampinginya menangani kasus di daerah, kira-kira 32 Km dari Kota P, ada kasus di Pemondokan Mahasiswa di Kota I, sebuah kota kecil di dekat Kota P. Pada saat menginterogasi saksi tadi mereka menemukan bukti praktek homoseksual di pemondokan itu, dan karena sebelumnya Faisal dan Hasan pernah memberitahukan nama-nama rekan sesama polisi penyuka seks sejenis, tanpa malu-malu Dico yang sejak awal sudah kepengen ngentot dengan Bayu mengajaknya ngentot di sebuah gubuk kecil yang agak jauh dari pinggiran jalan dan tersamar ilalang di sepanjang jalan, rupanya  gubuk ini menjadi  tempat favorit polisi-polisi untuk ngentot kalau mereka sedang dinnas luar.

Bayu masih berseragam lengkap hanya saja celana dalam dan celana seragamnya sudah melorot hingga sebatas lutut, sementara Dico hanya menyisakan seragam atasnya yang sudah setengah basah oleh keringat. Dalam hati Bayu yakin sebenarnya Dico sudah mempersiapkan acara ngentot ini, karena sebenarnya mereka tidak harus menggunakan seragam untuk tugas ini, makanya dia setengah  curiga saat Dico menyuruhnya menggunakan seragam, memang diakui Bayu, ngentot dengan menggunakan seragam rasanya lebih hot, apalagi saat melihat lawan mainnya saat ini, Dico yang masih berseragam itu mendesis dan meracau sambil menunggangi kontolnya.

"Oohhhhhhh Diiiiiiccccoohhhh sempitttttt ahhhhhhh" desah Bayu. Dico makin menggila menggoyang pantatnya, matanya merem melek saat kontol berurat Bayu merojok prostatnya.

"UHHHH HOOOHHHHH BAYYYYY OHHHHH LOOOHHHHH UUUDDDAAAAHHHH NGENTOTIINNNNNN SSIIIII  SSSSIIIAAAPAA AJJJAAAHHHHHHH" tanya  Dico.

"AAHHHHHHH CUMAHHH KAMMMUHHHH, FAIISSALLL, HAASAANNNNNNN DOAAANGGGGGGG" jawab Bayu, merahasiakan tentang Tirta, merasa tidak perlu membagi kehidupan pribadinya dengan rekannya itu.

"OHHHHHHH SSSHHHHHH CCUMMAAAHHHH MEEREKKAHHHHHH AAJHHAHHHHH OOUHHHHH YESSSS, GITTUHHHHHH" racau Dico.

"IYAHHHHH, EMAAANGGG KENAPAHHHHHHHH?" tanya Bayu.

"ARTINYAHHHH BLOOMMMM BANYAKKKK YAANGG TAUUUUU OOHHHHHH OHHHHH HOHHHH SHITTTTTT KALOOOOO KONTOLLL LOOHHHHH ENNNAKKK BANNNGETTTTTTTT"

Bayu cuma tertawa geli mendengar racauan Dico. Kemudian Bayu mendorong tubuh Dico, mengganti posisi, kini Dico tidur terlentang dengan kedua kakinya menekuk erat pinggang Bayu, sementara bayu sekarang memegang kedua bongkah paha Dico, meremasnya kuat-kuat sambil merojokkan kontolnya tanpa ampun menghajar lobang pantat Dico.

PLAKKKK PLAKKKKK JLEBBBBB JLEBBBBBB PLAAAKKKKKKK JLEBBBBBBB JLEBBBBBBB bunyi  perpaduan kontol Bayu yang menghujam-hujam lobang Dico. Dico merem melek menahan sakit dan nikmat yang tak terbayangkan, dalam hati dia membenarkan ucapan Hasan dan Faisal, Bayu memang teman yang hot banget buat ngentot, kontol yang berurat segede kaleng slim cocc-cola dan panjang lebih dari 20 cm itu membuat Dico mabuk kepayang, belum pernah dia ngentot senikmat ini.

Aksi ngentot itu semakin lama semakin liar, andaikata ada orang yang kebetulan lewat di dekat mereka pasti tau kalau ada yang ngentot karena suara erangan dan teriakan Dico serta bunyi hentakan kontol Bayu terdengar hingga ke luar gubuk, tetapi berhubung sore hari  dan suasana yang sepi dan jalanan berisik dengan suara mobil-mobil truk lalu lalang maka suara-suara itu terdengar samar sekali dari kejauhan.

"DICCCC, GUE MAUUHHH NGENTOTINNNN LOHHHHHH SAMBILLLL BERDIRIHHHHHHHHHHH" pinta Bayu.

"OOOHHHHHH HOOHHHH AYOHHHHH SIAPAH TAKUTTTTTTT" tantang  Dico.

Tanpa melepaskan kontolnya, Bayu membantu rekannya itu berdiri, Dico lebih tinggi sedikit dari Bayu sehingga masih memungkinkan mereka berdiri dengan kontol Bayu di lobang pantat Dico, sambil berjalan pelan Bayu mendorong tubuh  Dico menempel ke dinding gubuk itu, Dico sedikit meregangkan kedua kakinya dengan posisi agak menjongkok, setelah posisi pas Bayu  segera menghujamkan kontolnya kuat-kuat, keras-keras, dan dengan tempo yang cepat, tak ayal membuat Dico mengerang-erang sakit bercampur nikmat yang membuat tubuhnya kelenjotan. Posisi  saat itu Dico yang menempel di dinding berhadapan  dengan Bayu, kedua tangan Bayu berpegang pada kayu tiang gubuk dan tak henti menggenjot Dico.

JLEBBBBB BLESSSSS BLESSSS JLEEEBBBBBBB SLEBBBBBBBB JLEBBBBBB PLAAAKKKK PLOOOKKKKK PLAKKKKK PLLAKKKKKKK PLOOOOOKKKK, bunyi hantaman keras pangkal kontol Bayu menghajar pantat Dico.


"ARGGGHHHHHHH AHHHHHHHH HIKKKKK UHHHKKKKKKKK OOHHHHHHHHH ANJIINGGGGGGG OOOHHHHHHH OHHHHHHHHHH TERUSSSSSS AHHHHHHHH YESSSSSSSS ARRGGHHHHHHH NNJIIIIINGGGGGGGGG AHHHHHHHH TAAAAIIIIIIIIII OOOHHHHHHHH AHHHHHHHHH" erang Dico mengumpat-umpat menahan nikmat dan sakit yang bercampur akibat gempuran dahsyat kontol Bayu.

"YESSSSSS OHHHHHHHH EEHHHHHKKKKKKK YESSSSSSS OOHHHHHH GODDDDD SEMPITTTNYAHHHHHHH EHHHHKKKKKKKK" racau Bayu, kontolnya benar-benar menikmati remasan lobang sempit Dico, ngentot Dico memang membuat Bayu bernafsu, bagaimana tidak, selain macho, Dico juga ganteng dan yang membuatnya bernafsu adalah Dico sudah menikah dan baru saja punya anak, apalagi tubuhnya terlihat seksi  dengan sisa seragam polisi yang masih melekat.

CROOTTTTTTTT CROOTTTTTTTT CRRROOOTTTTTTTTTTTTTTTT CROOTTTTTTTT semburan sperma muncrat dari kontol Dico, yang tak berapa lama disusul oleh semburan sperma kontol Bayu di dalam lobang pantat Dico. Dico menggigil merasakan semprotan hangat sperma Bayu yang muncrat di wilayah proostatnya, hal yang belum pernah dirasakannya, kontol Bayu memang paling gede dan paling panjang yang pernah memasuk lobang pantatnya, makanya Dico serasa berada di  surga dikentot Bayu, bahkan saat muncratnya sperma Bayu pun terasa nikmat, membuatnya menggigil.

10 menit kemudian Bayu dan Dico merapikan diri mereka, tepat seperti dugaannya, Dico memang sudah mempersiapkan acara ngentot ini, buktinya Dico sempat membawa tisu dan sebotol air untuk membersihkan lobang pantatnya.

"Gila, bener kata faisal dan hasan, ngentot bareng loe memang mantap banget" komentar Dico.

"Hehehehe ada-ada aja kalian." Bayu terkekeh.

"Loe udah punya BF Bay?" tanya Dico.

"BF apaan Dic?"

"Pacar cowok, kayak  Faisal dan hasan, mereka kan BF-an"

"Emangnya kenapa Dic?"

"Ya kalo blom, gue mau BF-an ma loe  Bay, gue kayaknya ketagihan ma kontol loe ini" seru Dico sambil meremas kontol Bayu.

"Hehehehe gila loe ya, bini loe mau diapain tuh, polisi mabok, udah kalo mau kan bisa ngentot juga, buat apa BF-an segala" tolak Bayu akan ajakan Dico, dia ingat satu-satunya partner seks sekaligus orang yang dicintainya adalah Tirta, dengan rekan-rekannya ini hanya sekedar mendapatkan kenikmatan seks dan variasi seks saja.

"Iya juga Bay, tapi loe janji ya, kapan aja gue butuh loe bisa kan ngentot gue lagi" kata Dico.

"Kalo gue tugas ya kagak bisa Dic, pokoknya kalo waktunya pas, ayok aja, gue juga demen sama lobang pantat loe, lebih sempit  dibanding punya Faisal dan Hasan hehehehe"

Akhirnya kedua polisi itu pun meninggalkan gubuk sepi itu, entah sudah berapa kali gubuk sunyi itu menjadi saksi bisu adegan percintaan seks sejenis, mungkin bukan hanya para polisi itu, bisa juga orang lain, ya hanya gubuk itu yang tahu hehehehehe.

Saturday, November 5, 2011

Bayu dan Tirta

Tirta bergerak turun naik di atas tubuh Bayu dengan mata terpejam menahan nikmat, sesekali kepalanya tersentak ke kiri dan ke kanan sambil mengeluarkan suara mendesis, menggigit bibirnya, menahan nikmat saat kontol gemuk Bayu yang panjang dan berurat merojok prostatnya.

"Nngggghhhhh ohhhhhhh ahhhhhhhh owhhhhhhhh nnnnnhhhhhh sssshhhhhhhh mmmmmhhhhhhh ouuhhhhhhhh"

Bayu menatap Tirta dengan tersenyum mesum, sama halnya dengan Tirta, sesekali Bayu menggigit bibirnya menahan nikmat saat lubang anus Tirta meremas-remas kontolnya. Tak pernah dia bayangkan dia akan kecanduan lobang silit ABG ini, meski sudah merasakan lobang pantat kedua rekannya sesama polisi tetapi tetap tidak bisa menggantikan kenikmatan yang direguknya dari  ABG kesayangannya ini.

Jlebbb jlebbbb jlebbbb plookkk plokkk plokkkk bunyi keras tumbukan pantat montok Tirta dengan paha kekar Bayu. Kali ini  Tirta dientot Bayu dengan posisi menunggang kuda. Bayu tidur terlentang di atas ranjang, sedangkan Tirta menduduki kontol Bayu  dan bergerak turun naik menunggangi kontolnya. Kedua tangan Tirta berpegang ke bahu Bayu sehingga posisi duduknya menjadi condong ke depan, aksi naik turun Tirta benar-benar persis seperti joki handal yang sedang menunggang kuda, naik-turun-naik-turun, pelan-cepat-pelan-cepat, bergoyang ke kiri dan ke kanan, keduanya benar-benar keenakan.

"Nnnggghhhhh Baaaangggg guehhhhh sukahhhhhh ouhhhhhh iyahhhhh gituhhhhhh ahhhhh ahhhhhh gue sukahhhh bangettttt ngentotttt ma abbannnnggg oohhhhhh yesssss iyahhhhhh ouuuhhhhhh terusssss bangggggg ooohhhhh yessssss ahhhhhhhhh" celoteh Tirta masih turun naik dengan posisi condong, menghujamkan pantatnya keras-keras ke paha Bayu.

"Ahhhhhhh oohhhhhhh yeessssss mmmmhhhhhh ggueee  jugaaa sukkaaahhhh yessssss ngentoooottinnnn kamuhhh sayaaanggggggggggg ahhhhhhh ssssshhhhhhhh yesssssss oohhhhhh shiiiiitttttt" jawab Bayu.

Kata-kata Bayu yang memanggilnya sayang membuat Tirta makin liar menunggangi kontol Bayu. PLOKKKK PLOOKKKKK JLEBBBBBB JLEBBBBBB JLLEEEEEEBBBBBBB.

"OHHHHHHHH SHITTTTTT SETAAANNNNNNNN YESSSSSSSS AHHHHHHHH OHHHHH PINTERRR KAMUHHHHHHHH" racau Bayu kelenjotan menahan nikmat.

"NNNGHHHHHH AHHHHHH OUHHHHHH OOOUHHHHHHH AHHHHHH UHHHHHH MMMMHHHH SSSSHHHHH YESSSSS ABANNNNGGGG SUKKAAAAHHHH KANNNNNN?"

"IYAHHHHH SUKAHHHHHH BANGGETTTTTT LOBAANNGGG KAMUUUU MASIHHHHH SERETTTT AJAAAHHHHHHHH, PADAHAALLLLLL UDAHHHHHH GUEEEHHH HAJAAARRRRR PAKEEEEE KOONTOLLLLLLL GUEEEHHHHHHHH"

"AHHHHH OHHHHHHHH GUUUEEEHHHH JUGAAAA SUKAHHHH ABAANNGGGG OWHHHHHH YESSSSSS DISITUUHHHH BANGGGGGG NNNGGGHHHHHH OOHHHHH GODDDDDD" racau Tirta.

Tiba-tiba Tirta menghentikan aksi menunggang kudanya. Bayu mengernyitkan dahinya dan membuka matanya.

"Kok berhenti?" tanya Bayu yang sedikit kecewa, karena hampir mencapai klimaks tetapi Tirta malah berhenti menunggangi kontolnya.

Masih dalam posisi menduduki kontol  Bayu, Tirta menjatuhkan dirinya ke dalam pelukan  Bayu, mengalungkan kedua tangannya di leher Bayu dan menciumi dagu Bayu yang agak kasar karena janggutnya yang mulai tumbuh.

"Ntar Bang, Adek masih mau ngentot lebih lama lagi hehehe" jawab Tirta nyengir.

"Kamu yaaaaa" balas Bayu gemas sambil menggigit pelan hidung mancung Tirta.

"Bang, gimana rasanya ngentot? Enak banget  ya?" tanya Tirta.

"Ya enaklah, kalo ga enak gak mungkin gue ketagihan ngentotin kamu sayang." jawab Bayu mengusap kedua pipi Tirta  dengan sayang.

"Kenapa kamu mau ngentot juga?" tanya Bayu.

"Emang Abang mau Adek entotin?" tanya Tirta. Bayu terdiam sebentar, berpikir, kemudian dia memeluk Tirta, mendekapnya, dia sangat menyadari bahwa  dia sudah jatuh cinta pada ABG ini.

"Boleh tapi ga sekarang ya" jawab Bayu.

"Kapan Bang?" tanya Tirta.

"Kalo kamu janji kamu juga nanti jadi polisi. Kalau kamu lulus tes polisi, sebagai hadiah kamu boleh ngentot Abang.  Abang  juga sebenarnya ga mau dientot, tapi khusus buat kamu Abang mau dientot."

"Masih lama Bang, sekarang aja adek masih kelas 3 SMP" jawab Tirta. Bayu tersadar dengan ucapan Tirta, walaupun postur tubuh Tirta tergolong besar untuk anak seusianya memang sebenarnya umur Tirta masih 15 tahun.

"Ya gak apa-apa kan sayang, sambil nungguin kontolmu jadi segede dan segemuk kontol Abang." bisik Bayu sambil meremas-remas kontol Tirta. Kontol Tirta bisa  dibilang gede dan gemuk, hampir segemuk kontol Hasan dan sepanjang kontol Faisal, rekannya itu. Tetapi tipisnya bulu jembut di kontol  Tirta menunjukkan bahwa Tirta memang masih ABG.

Remasan tangan Bayu di kontol Tirta membangkitkan lagi gelora birahi keduanya. Tirta kembali melanjutkan aksinya. JLEB! JLEBB! JLEBBBB! Semakin lama hentakan pantat montok Tirta semakin keras dengan paha Bayu, bahkan Bayu membantu memegang kedua pinggang Tirta dan menggocek lobang silit Tirta yang membuat Tirta mengerang antara sakit dan nikmat yang bercampur aduk tak terlukiskan rasanya.

"ARGGHHHHHHHHHHH OOUWWWWHHHHH NNGHHHHHH SAKITTTTTT BAAAANGGGGGG OOUHHHHHHH OOUHHHHHHHHH" racau Tirta.

"AHHHHHHH   UHHHHHHHH MMMHHHHHH OOHHHHH YESSSSSS TAAHAAAAANNNNN DONNGGGGGG UHHHHHHH UHHHHHH KATANYAHHH MAUUU JADI POLISIIIIHHHHHH"

"NNGGGGGGGGG NNNNNNHHHHHHH OOOUHHHHHHHHH OOOUHHHHHH SSSSSHHHHHHH AAAAARRRRRRHHHHHH OOUHHHHHHHHHHH OOWWWWHHHHHH" Tirta menggigit bibirnya menahan perih-perih nikmat akibat keras dan cepatnya hujaman kontol Bayu merojok anusnya, mengobok-obok prostatnya, tak kala kontol gemuk Bayu menggocek prostatnya mata Tirta merem melek kelenjotan merasakan nikmat syahwat yang tak terbendung.

"OUWHHHHHH YESSSSSSS OOWHHHHHHH ARRGGHHHHHH NNNGGGGGGHHHH YESSSSSSS SSSHHHHHHH UUMMMMMHHHHHH ITUHHHHHH ARRGHHHHHHH YESSSSS DI SITUUHHHHH BAAANGGGGGG OOOWHHHHHHH" racau Tirta.

"UUHHHHHHHHH UUUGHHHHHHH INNNNIIHHHHHHH IIINIHHHHHHHHH NNNIHHHHH AHHHHH AHHHHHHH SHITTTTT GIINNIIIIHHHHHH YAHHHHHHH AAHHHHHHH" balas Bayu merojok-rojok prostat Tirta dengan kontol gemuknya itu.

"OWHHHHHHH ARRGHHHHHHH GOODDDDDD EENNNNAAAAKKKK SSSHHHHHHH NNNGGHHHHHHH OOUWWHHHHH BAAAAANGGGGGGG OOUWHHHHHHHH" Tirta meringgis menahan perih dan nikmat gocekan kontol Bayu di lobang anusnya.

"AAWHHHHHH BAAAAANGGGGGG NNNGGGGGG NGGGGAKKKK KUAATTTTT LAGGIHHHHHHH IHHHHHH OUWHHHHHHHH BAAAAANGGGGGGG OOWHHHHHHH AAAHHHHHH AHHHHHHH" racau Tirta berusaha menahan luapan sperma yang sudah mulai bertumpuk dan ingin segera muncrat.

"YESSSSSSS TAAHHHHAAAANNNNNN DUULUUHHHHH AAHHHHHH OHHHHHHH OHHHHH UHHHHHH KITAHHHHH KELUARNYAHHH BBARENGANNNN SAYANGGGG AHHHH AHHHHH"

"IYAHHHHH OWHHHHHH IYAAAHHHHHHHH BAAAAANNGGGGG OOHHHHHH AHHHHHHHH NNNGGHHHHHH GODDDDDDDD" erang Tirta menahan sekuat tenaga dorongan sperma yang ingin muncrat itu.

"AHHHHHHH YESSSSSSSS MMMHHHHHHH AYYOHHHHHH SATUHHHHHHH DUUUAAAA AAHHHHHHH TIIIIII GGAAAAHHHHHHH YESSSSSSSSS" Bayu menghentakkan kontolnya kuat-kuat ke dalam lobang anus Tirta sehingga mentok abis.

"AAARRGGHHHHHHHHHHHHHHHHHHH" erang Tirta tak bisa lagi menahan orgasmenya. CROTTTTTT CROOOOTTTTTT CRROOOOOOTTTTTTTTT CRROOOOOOOOTTTTTTT semburan demi semburan keluar dari kontol Tirta, membasahi perutnya dan perut Bayu, sementara di dalam anusnya sperma Bayu juga menyembur dengan deras, memberikan sensasi yang membuat Tirta menggigil, merasakan semburan hangat cairan sperma pacarnya itu.

"Adek sayang  Abang mmhhhhhhh" bisik Tirta lembut di telinga Bayu. Bayu mengecup kening Tirta, seperti sebelumnya Tirta akan jatuh tertidur setelah aksi ngentot mereka yang menguras energi itu. Bayu membiarkan Tirta tertidur dalam dekapannya. Tangannya membelai lembut punggung Tirta.

"Ya Tuhan, apakah ini? Bagaimana bisa aku jadi seperti ini?" batin Bayu dalam hatinya. Tirta menggumam pelan bergeser agak ke samping masih memeluk erat tubuh Bayu. Kontol Bayu yang mulai lemas masih ada di dalam lobang anus Tirta.

Tiba-tiba ponsel Bayu berbunyi, Bayu  buru-buru mengambilnya, dia tidak ingin mengganggu tidur Tirta. Ternyata ada pesan masuk. Dari Faisal.

"Bay. ML lagi yuk threesome kayak minggu lalu." Isi SMS yang sangat singkat tapi tepat langsung ke tujuannya. Bayu tersenyum geli, sepertinya kedua rekannya itu sudah rindu dihajar oleh kontol gemuknya. Bayu memandangi tubuh Tirta di sampingnya kemudian mematikan ponselnya, dia tidak ingin kebersamaannya dengan Tirta diganggu orang lain.

"Nothing's gonna change my love for you." bisik Bayu pelan sambil memeluk  erat tubuh Tirta.

Thursday, October 20, 2011

Threesome Bersama 2 Brimob Seksi (Faisal dan Hasan)

Saat ini Bayu sedang mengendarai motornya mengikuti Faisal dan Hasan di depannya. Setelah memergoki Hasan mengulum kontol Faisal di toilet Polresta, akhirnya ketiga polisi yang sedang horny berat itu memutuskan untuk melanjutkan aksi mereka di rumah Faisal, tentunya Faisal sudah tidak sabaran untuk merasakan kontol Bayu yang tadi sempat dilihatnya, sementara Hasan yang sejak dulu sudah penasaran dengan benda di balik celana seragam Bayu tersenyum mesum membayangkan bisa ngentot dengan Bayu.

Begitu sampai di rumah Faisal, Hasan dan Faisal yang lebih dulu sampai sudah masuk ke rumah, beberapa menit kemudian Bayu sampai dan melihat kedua motor rekannya itu sudah terparkir di bagasi rumah Faisal. Bayu pun memarkirkan motornya dan masuk ke rumah Faisal.

Saat Bayu masuk ke rumah Faisal, kedua rekannya sesama polisi itu sedang berciuman  dengan penuh nafsu. 
"Gila kalian, pintu belum ditutup sudah langsung action aja!" seru Bayu, tak ayal kontolnya langsung tegang melihat kedua Brimob yang ganteng dan seksi itu asik memagut bibir masing-masing masih dengan seragam Brimob mereka. Bayu mengunci pintu rumah Faisal, untuk jaga-jaga jika ada orang datang tiba-tiba, mereka masih punya waktu untuk merapikan diri, meskipun kemungkinannya kecil karena sama seperti dirinya, Faisal juga merantau di kota ini.

Begitu Bayu berbalik kedua temannya sudah ada di sisinya, Hasan mendorong tubuh Bayu ke pintu dan langsung melumat bibir Bayu, sementara Faisal dengan cepat sudah melepaskan ikat pinggang dan membuka ristleting celana Bayu, dan dalam sekejap kontol Bayu sudah amblas ke dalam mulut Faisal.

"Mmmmmmh mmhhhh mmmmhhhhh" erang  Bayu tertahan oleh lidah Hasan yang menari-nari di dalam rongga mulutnya.

"Mmmmmmhhhhhhh slurrrpppp mmmhhhhhhhhhh mmmhhhhh" gumam Faisal mengulum kontol Bayu, kedua pipinya membengkak penuh karena ukuran kontol Bayu yang gemuk itu. Sambil mengocok-ngocok kontol Bayu, Faisal berkomentar. "Gila, ini kontol gede banget ssshhhh mmmmmhhhhhhhhh, Bay punya kamu kok bisa gede banget, gemuk lagi kayak kaleng minuman, mmmmhhhh"

"Aaaaahhhhh mmmmmmhhhh mungkin sudah dari sononya Banggg, tapi Abang suka kan???"

"Suka bangetttt Bayyy, Abanggg sukaaa bangettt konntol yang gemuk dan panjang kayakk inii mmmmhhhhh punya kamu segede punya Hasan, tapi lebih panjang, uhhhhhh ga sabar pengen ngerasain kontol ini masuk ke silitku mmmmhhhhh."

Mendengarkan komentar Faisal, Hasan pun melirik ke bawah, dan melihat kontol perkasa Bayu, dengan segera air liurnya menetes, dia pun melepaskan pagutan mulutnya dari Bayu dan bergabung dengan Faisal, bekerja sama mengoral kontol Bayu. Bayu cuma merem melek menahan nikmat saat kedua rekannya yang gagah itu asik mengoral kontolnya.  Kedua tangannya merema-remas kepala Faisal dan Hasan, mendorong kepala itu masuk lebih dalam.

Faisal asik mengulum kontol Bayu dan lidahnya menari-nari di lobang kencing Bayu, sementara Hasan asik mengulum peler Bayu, dia menyedot-nyedot peler itu dan kalau bisa ingin menelannya bulat-bulat. Bayu kelenjotan menahan nikmat yang diberikan oleh kedua Brimob itu.

"Arrghhhhhh oohhhhhhh ohhhhhhhh yesssss uhhhhhhhh uhhhhhhh shittttttt yeessss, suck my  cockkkkkk ahhhhhhh shitttttt yessssss sssshhhhhh" Bayu mendesis-desis menahan gairah birahi.

Sekarang Faisal berganti posisi, dia menyedot-nyedot peler Bayu karena Hasan juga ingin merasakan kontol Bayu yang berurat itu merojok-rojok mulut dan tenggorokannya. Mulutnya dirasakan sangat penuh, ini memang kontol terbesar yang pernah mereka berdua oral, makanya mereka berdua begitu bernafsu dan jika tidak dihentikan bisa jadi acara sedot-sedotan kontol Bayu baru berhenti sampai tengah malam.

"Mmmmhhh, yukkkkk kita mulai acara ngenntotnyaaaahhhhhh ahhhhhh ahhhhhhh uhhhhhh" seru Bayu, sudah tidak sabaran merasakan kedua lobang silit rekannya itu, apakah  sama rasanya dengan silit Tirta, ABG SMP yang dikentotnya minggu kemarin.

"Baaangggg, Hasan duluan yaaaahhhhhh" bisik Hasan parau disela-sela kuluman bibirnya pada kontol Bayu"

"Okehhhh tapi nanti sekalian ajahhhhhh kita threesome, boolku udah empot-empotan pengen dimasukin kontol juga." balas Faisal.

Hasan pun segera menungging sambil bertumpu di meja. Faisal segera melucuti celana seragam Hasan, kemudian lidahnya sudah menjilati lobang pantat Hasan dengan liar.

"Ohhhhhh hhooohhhhh ohhhhhhh ahhhhhh gueeehhhh sukaaah baanggetttt kaloo lidahh abaang udahhhhh jilatin bool gueehh" erang Hasan merem melek merasakan kenikmatan saat lidah Faisal sudah melumuri silitnya. Sementara Faisal melicinkan lobang silit Hasan, Bayu melucuti celana Faisal, dan segera diremas-remasnya pantat montok Faisal yang membuatnya horny tadi. Plakkkk. Plakkkk. Plakkkk. Tangan Bayu menampar-nampar bokong Faisal hingga kemerahan.

"Arrghhhhhh yesssss tabokin pantatku Bayyyy" erang Faisal yang makin terangsang dengan perlakuan Bayu. 

5 Menit kemudian, Faisal  sudah terlentang di lantai dengan kontol Bayu sudah merojok-rojok ke dalam mulutnya. Bayu bersimpuh dengan tangan bertumpu di meja, Hasan di belakangnya melakukan rimming di lobang silit Bayu sambil menunggangi kontol Faisal dengan posisi duduk.

"Ngggghhhh ummmmmm uhhhhh ohhhhhhhh shitttttt suckkkkk my cockkkk yesssss yessss yessss"erang Bayu.

Jleb! Jleb! Jleb! Slebbb! Slebbb! Plok Plok Plok, bunyi tepukan pantat Hasan dengan paha Faisal.

"Arghhhhhh uhhhhhh ohhhhhhh ohhhhhh enakkkknyahhhh,  unnnghhhhhhh" erang Hasan saat merasakan kontol Faisal mengaduk-aduk anusnya.

"Mhhhhhh ohhhhhh mmmmmhhhh gilahhhhhh masihhhh legittttt ajaaahhhh boolmu Sannnn ohhhhh ohhhhhh padahal ohhhhhh uhhhhhhh seringgggg nggghhhh  dihhhh kennnn kennntottttttttiiiinnnn ahhhh ahhhhh" racau Faisal coba mengimbangi goyangan binal bokongnya yang membuat matanya merem melek menahan nikmat surgawi.

Hasan mulai mencoba menusukkan jarinya ke lobang silit Bayu, tetapi tangan Bayu menepisnya.

"Uhhhh uhhhhh kokkk uhhhhh kenapa Bayyy?" protes Hasan.

"Loehhhh ahhhhhh ahhh shitttttt bolehhhh jilatin ajahhhh tapi jangannnnn loeehhhh tusukinnnn lobangggg guehhhh yahhhhhh" jawab Bayu. Meski sedikit jengkel, tapi Hasan menuruti keinginan Bayu dan kembali menjilati lobang silit Bayu dengan ganasnya.

"Owhhhhh shitttttttttt ahhhhhhhh ahhhhhhh ahhhhh"erang Bayu kelabakan dengan terjangan rasa nikmat rimming yang diberikan oleh Hasan.

10 menit kemudian mereka berganti posisi lagi, Faisal terlentang dilantai, kedua kakinya diangkat ke bahu Hasan, dan kini Hasan mengarahkan kontol gemuknya ke silit Faisal. Kepala kontol itu melesak ke dalam lobang hangat anus Faisal yang sudah akrab dengan kontolnya.

"Oh yesssssss shhhhhh" desis Faisal merasakan sensasi nikmat saat kepala kontol Hasan menembus anusnya, tidak begitu sakit lagi karena walau ukuran kontol Hasan hampir sama gemuknya dengan kontol Bayu tetapi lobang Faisal sudah akrab dengan kontol  Hasan yang sudah sering mengentotinya.

JLEB! JLEB! JLEB! Kontol Hasan mulai keluar masuk menghajar dan menusuk-nusuk silit Faisal.

"Ahhhhhh ahhhhhh uhhhhhhhh silitttt abangggg ahhhhh ahhhh emaaanggggg maaantappppphhhhhh" racau Hasan.

"SLEB! SLEB! SLEB! JLEB! JLEB! JLEB! Kontol Hasan makin cepat keluar masuk ke dalam anus Faisal, Bayu bisa melihat anus Faisal terdorong dan tertarik saat kontol Hasan keluar masuk di dalam anus Faisal.

"AHHHHH OHHHHHH LEBIHHHH KERASSSSSS ARGGGHHHH YESSSSSS GITUHHHHHH SANNNNNN NGGHHHHHH LAGGIHHHHHH UHHHHH AHHHHH OHHHHHHH"

"Ginihhhhhh yaaaahhhhhhh" 

JLEBBBBBB JLEEBBBBB JLLLEBBBBBB Hasan menghentakkan kontolnya lebih keras lagi, dia tau Faisal paling suka dikentotin dengan cepat dan kasar, inilah yang mereka sukai dari mengentot dengan sesama laki-laki, kalau ngentotin cewek, mereka tidak bisa melampiaskan birahi dengan total karena cewek-cewek pasti akan kesakitan, beda dengan sesama cowok, meski merasakan sakit juga tetapi rangsangan dan rasa nikmat yang datang pun lebih hebat lagi, buktinya Faisal malah keenakan dan ingin dikentot lebih keras lagi.

Bayu yang sedari tadi menonton persetubuhan kedua Brimob itu menjadi iri dan ingin bergabung juga, dia mendekati keduanya, mengarahkan kontolnya ke lobang pantat Hasan.

"Uhhhh kok berhenti San????" protes Faisal.

"Sabar Bang, Bayu mau masukin kontolnya ke lobang gue"jawab Hasan. Hasan mendesah dan menggigit bibir saat kepala kontol Bayu menerobos masuk, meski lobang pantatnya  sudah sering dimasukin kontol, tetapi karena kontol Bayu yang gemuk itu, Hasan masih merasakan perih saat kontol Bayu melesak masuk dan memaksa lobang anusnya membuka lebih lebar dari biasanya.

"OOHHHHHH SHITTTTTTT SEMPITTTTNYAHHHHHHHH" racau Bayu merasakan nikmat bukan kepalang, berbeda dengan saat memperjakai Tirta si ABG yang perlu waktu lama untuk memasuki lobang pantatnya, kali ini kontolnya bisa segera masuk meski sedikit demi sedikit karena sempitnya lobang pantat Hasan, tapi jepitan dan remasan anus Hasan tak kalah nikmat dan legit dengan anus Tirta, meski Bayu merasa masih lebih nikmat lobang Tirta yang masih ABG itu.

"Nggghhhhh Ohhhhh goodddddd penuhhhh bangettttttttt eeehhhhhhhh uuuhhhhhhh ouhhhhhh" racau Hasan.

Kini kontol Bayu sudah sepenuhnya masuk ke lobang Hasan. Tangannya memegang pundak Hasan dan mulai tarik sorong di lobang anus Hasan, Hasan pun melanjutkan kentotannya di anus Faisal. Dan ketiga polisi yang sedang dimabuk birahi itu bergerak, bergoyang, dan mengerang-ngerang bersamaan. Hasan dan Faisal saling melumat bibir, sedangkan Bayu menciumi, menjilati leher Hasan dari belakang. Hentakan-hentakan kontol hasan di lobang  Faisal terasa makin keras karena hentakan kasar bayu di lobang pantat Hasan.

Hasan jelas merasakan kenikmatan bertubi-tubi karena selain mendapat nikmat mengentotin Faisal, dia juga merasakan kenikmatan saat kontol Bayu menghajar lobang pantatnya. Matanya merem melek menahan nikmat dan kelenjotan karena birahi.

"ARGHHHHH AAARGHHHHHH OHHHHH AHHHHH SHITTTTTT BAYYYYY ARRRGHHHHHH GILAHHHH KONTOLLL LOEHHHH ENAKKK BANGETT SIHHHHHH"

"LOEE SUKAHHHH YAHH SANNNNNN NIHHHH NIHHHH NIHHH GUEEEEEEE KASIHHHHHHHH" racau Bayu menghentakkan kontolnya lebih keras.


"ARGGHHHHHH YESSSSSS MHHHHHHH AHHHHHH GUEEE PALINGGG SUKKKAAA A GINIHHHHHH NGENTOTTTTT SELAAAA GIHHHHH OHHHHH OUHHHHH OOOHHHH UHHH DIKKENTOTTTTTT AHHHHH TIIINNNNN ARGGGHHHH YESSSSSSS" racau Hasan.

"AHHHHH UHHHH OHHHHHH COBAHHHH DARIII DULUUU YAHHHH SANNNNN, ASSIKKKK KALLOHHH BERTIIGAHHHHHH BAYYUHHHHH" seru Faisal yang juga kelenjotan merasakan prostatnya ditekan-tekan oleh tusukan-tuuskan kontol Hasan.

"IYAHHHH BAAAANGGGG, ABBBBANGGGG NTAAARRR COBBAAAAINNNN DEHHHHHH MAAANTAPPP BAAANGGG, KONTOLLL BAAYUHHHHHHH AHHHHHH OHHHHHH OUUUHHHHH AHHHHHH" racau Hasan mempromosikan rekannya itu.

Bayu cuma mengerang-ngerang mendengar percakapan mesum kedua Brimob itu.

"IYAHHHHHH NANTTIIHHH GAANTIIANNNNN, KAMUHHHH NGENTTTOOOOOOTINNNN AKUUUHHH BAYYYY AHHHHH EHHHHHH UHHHHHHH YESSSSSS GITUHHHHH OUHHHHH YESSSSS SANNNNN OHHHHHHH GOOODDDD" racau Faisal.

"AANJINGGGGGG OHHHHHH AHHHHH UHHHHHH LOBANNGGGGG LOEEEE ENNNAKKK BANGETTTTT SANNNNNN OUHHHHH OHHHHHHHHH SHITTTTT IYAHHHH BAAANGGGGG, GUEHHHH JUGAHHHHHH PENGENNNN OHHHHHH SHITTTTT AHHHHHHH NGENTTTOTTINNN OUHHHHH ABAAAANGGGGG YESSSSS SHHHH SSSHHHHH" balas Bayu.

Ketiga polisi itu asik memadu birahi dengan seragam atas yang masih menempel di tubuh perkasa dan penuh otot. Siapa yang pernah menyangka ketiga polisi gagah dan ganteng ini bisa dalam keadaan begini. Ketiganya sama sekali tidak terlihat aneh, dan terkesan playboy kesehariannya, tetapi ternyata ketiganya sangat menikmati seks sejenis terutama Hasan dan Faisal yang sudah sejak lama melakukannya.

"OHHHHH OHHHHHHH OHHHHH YESSSSSS GUEHHHH MAUUU KELUARRRRR OUHHHHHH YESSSSS ARGGHHHHHH" teriak Hasan.

"NGHHHHH KELUARIN AJAHHHH OHHHHH DIHHHH AHHHHH DALAMMMMMM SANNNNNNNNNN" erang Faisal, kontolnya sendiri berkedut-kedut menahan semburan sperma karena rangsangan hebat gesekan kontolnya dengan perut six packnya dan perut six pack Hasan.

"AHHHHHHHH AAAAHHHHHHHH GUEHHHHH KELUARRRRRRR ARGGGHHHHHHHHHH" 

CROOOTTTTT CRROOOTTTTT CRROOTTTTTT CROTTTTTTT sperma  Hasan membanjiri lobang anus Faisal. Cairan kental dan hangat itu membasahi anus Faisal dan memberikan rangsangan hebat ke prostat  Faisal dan mau tak mau Faisal pun muncrat juga menyusul Hasan.

"OHHHHH OHHHHH YESSSSSS SSSSHHHHH GUEEE JUGAHHHHH ARGGHHHHHH MUNCRATTTTT NIHHHHH ARGHHHH"

CROTTTTTT CROTTTTTTT CROTTTTTT CROTTTTTTT luapan sperma Faisal mengalir deras dan menyemprot kencang hingga mengenai dagu Hasan dan jatuh ke wajah Faisal juga.

Akibat orgasme, lobang Hasan menjadi sangat sempit dan remasannya bertambah kuat memijat-mijat kontol Bayu.

"ARGGGHHH SHITTTT SETANNNNNNN OUHHHHHH SHITTTTTTTT YESSSSSSS"

JLEBBBB JLEBBBBB JLEEEBBBBB JLEBBBBBB Bayu makin keras menghentakkan kontolnya ke lobang anus  Hasan.

"ARGHHHHHH OUCHHHHHH ARGGHHHHHHH" erang Hasan merasakan ngilu karena kontol Bayu terbenam sepenuhnya mentok di ususnya.

"ARGHHHHH SETANNNNNNNN AHHHHHHH GILAAAAAAAA GUE MUNCRATTTTT NIHHHH ARGHHHHHHHH" teriak Bayu.

CRRRROOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOTTTTTTTTTTTTTTTT CRRROOOOOOOOOOOOTTTT CRROOOOOOTTTTTTT CROOOOOOOOOOOOOOOTT CROOTTTTTT CROTTTTTTTTTTTTTT CROTTTTTTTT sperma Bayu menyemprot  deras di dalam usus Hasan, begitu kental dan banyak, sperma itu bahkan mulai ikut keluar karena Bayu tetap mengentotin Hasan sambil menyemprotkan spermanya.

CROTTTTTT JLEBB JLEBBBB SLEBBBBB CRETTTTTT SLEBBBBB SLEBBBBB.

"AHHHHHH OUHHHHHH SHITTTTTTT BAYYYYYY OUHHHH YESSSSSSSS" racau Hasan.

"ARGHHHHH ARGHHHHHH GOODDDDD OUUHHHH SHITTTTTTT OUHHHHHHH" erang Bayu.

Kemudian bayu pun roboh di atas tubuh hasan yang roboh meyamping ke tubuh Faisal. Kontol Hasan masih menancap di lobang Faisal begitu pun kontol Bayu masih bersarang ketat di lobang Hasan. Ketiga polisi itu ngos-ngosan mengatur pernafasan. Dan ketiganya masih memejamkan mata menikmati sensasi ngentot yang masih tersisa itu.


BERSAMBUNG

NB: Masih panjang Kisah Petualangan Seks gue. Kasih komentar dong supaya gue semangat buat menulis ceritanya.

Bayu

Wednesday, October 19, 2011

Faisal, Brimob Seksi

Setelah pergumulannya dengan Tirta, Bayu sekarang mempunyai ketertarikan yang lebih besar lagi kepada sesama pria. Sekarang dia mulai memperhatikan rekan-rekan sekerjanya yang selama ini tidak begitu menarik perhatiannya. Sekarang beberapa temannya membuatnya berimajinasi dan berfantasi liar di dalam otaknya.

Bayu dikenal sebagai rekan kerja yang ramah di antara teman-temannya, karena meski memiliki wajah ganteng dia tidak sombong dan sangat sopan. Selain Bayu, ada juga teman sesama polisi juga yang berasal dari Padang, namanya Faisal, dan layaknya orang Minang, perawakan Faisal sangat khas dengan wajah Minangnya, sangat gagah dan ganteng, tingginya hampir setinggi Bayu tetapi tubuhnya sedikit lebih kekar dibandingkan Bayu yang sedikit ramping meski sama-sama berotot dan berperut rata.

Di mata Bayu selama ini Faisal, adalah sosok senior yang dia hormati, karena Faisal dua tahun di atas letting Bayu, jadi Bayu masih adik letting Faisal, tetapi Faisal di kesatuan Brimob sedangkan Bayu menjadi Reserse. Selama ini Bayu tidak pernah melihat Faisal sebagai objek seksual, tetapi sejak bercinta dengan Tirta si ABG itu, Bayu merasakan sesuatu yang ganjil setiap dia bersama Faisal.

"Ada apa Bay? Ada cabe yang nyangkut di gigiku?" tanya Faisal, melihat Bayu yang sejak tadi menatapnya.

"Nggak ada Bang." jawab Bayu, berusaha menyembunyikan groginya.

"Kau dari tadi ngeliatin terus sih, gimana kamu sekarang, betah di Polsekta IT?"

"Ya gitulah Bang, nggak jauh beda dengan tempat yang lama, hanya kalau di Sekta lebih nyantai aja. Bang Faisal sendiri gimana? Sehat ya tampaknya, itu bokong makin bulat aja sih hahahaha."

"Brengsek kau Bay, hehehe, sejak kapan kau perhatikan bokongku, ngeledek kau ya, gini-gini badanku masih lebih kekar dibanding kau" seru Faisal membusungkan dadanya.

"Kapan nikah Bang? Apa masih mancaliak kesana kemari?"

"Antah apolah kau ini Bay, kau pun masih bujangan, urangnyo gagah tapi masih membujang, pacar pun tak ada kulihat pernah kau bawa"

"Abang aja yang nggak tau. Kalau kubawa nanti kepincut lah dia  ngeliat bokong abang yang seksi itu hahahaha."

"Sialan kau, ngeledek melulu, memang beratku nambah 2 kilo terakhir ini. Keliatan banget ya?"

"Iya, nambahnya ke bokong semua kayaknya Bang hahahahaha."

"Eh, mau kemana kau?"

"Ke toilet Bang, kebanyakan minum kayaknya, jadi kepengen kencing." Bayu pun segera beranjak ke arah kamar kecil yang ada di Polresta, dekat dengan kantin tempat Bayu dan Faisal makan tadi. Sebenarnya alasan Bayu ke kamar mandi hanya untuk melemaskan kontolnya yang mulai keras karena membahas "bokong" tadi dengan Faisal, jujur saja, Bayu jadi kangen ingin merojok-rojokkan kontol gemuknya ke bokong seksi Faisal.

"Shittt, mudah-mudahan nanti Tirta mau diajak ngentot, gue horny banget gara-gara Faisal nih" gerutu Bayu dalam hati.

Bayu melihat toilet kosong, dan segera mengeluarkan kontolnya yang langsung melompat keluar, mengeluarkan air kencing di urinoir, selesai kencing Bayu mengocok pelan kontolnya, sambil menggoyangkan sedikit supaya sisa air kencing menetes keluar.

"Gila kau Bay, di toilet sempat-sempatnya kau coli" suara Faisal mengagetkan Bayu, refleks Bayu membalikkan badan, dan kini Faisal bisa melihat kontol  Bayu yang gemuk panjang dan berurat itu dalam genggaman tangan Bayu.

"Abang Fai ini bikin kaget saja, aku kira siapa tadi." seru Bayu, dan dalam benaknya sedikit iseng, bukannya memasukkan kontolnya ke dalam celana, dia malah mengocok-ngocok pelan kontol itu di  depan  Faisal.

"GILA KAU BAY, nanti ada yang masuk" bisik Faisal pelan, mendelik ke adik lettingnya yang jahil itu. Matanya melirik cepat melihat kontol Bayu yang panjang, gemuk, dan berurat itu. "Gilaaa, itu kontol gede amat, pantesan kok selama ini keliatan suka nonjol, ternyata emang gede banget kontol Bayu, panjangnya, jangan-jangan sampe ke pusar itu" batin Faisal dalam hati.

"Bang, jagalah pintu itu, horny banget aku, pengen coli" ujar bayu dan membalikkan badan ke arah urinoir  dan melanjutkan mengocok-ngocok kontolnya lebih cepat.

"DASAR GILA KAU INI BAY." gerutu Faisal. Bayu tidak menjawab malah makin asik mengocok kontolnya, menahan erangannya supaya tidak terdengar keluar toilet.

"Hentikan Bay, nanti ada orang masuk." bisik Faisal mengingatkan.

"Makanya Abang jaga di luar lah."

Bayu terus mengocok-ngocok kontolnya, sedangkan Faisal hanya bisa menggelengkan kepala, tetapi matanya melihat terus ke arah kontol Bayu, dirasakan kontolnya sendiri mulai tegang, pelan-pelan diremasnya.

Bayu semakin cepat mengocok-ngocok kontolnya, hingga tiba-tiba pintu toilet terdengar seperti dibuka buru-buru dia memasukkan kontolnya ke dalam celana seragamnya.

"Wah, ngapain kalian ngobrol di toilet?" tanya Hasan, salah satu teman Faisal di Brimob, Hasan adalah teman satu letting Bayu.

"Siapa yang ngobrol, ini Bayu sinting, masa dia mau coli di toilet?" Faisal tertawa, setelah agak kaget karena Hasan yang tiba-tiba masuk, tetapi begitu tau yang masuk adalah Hasan temannya juga, dia balik tertawa dan meledek Bayu.

"Hah?!! Gila loe Bay!" seru Hasan menggelengkan kepala.

"Mau gimana lagi mendadak horny aku San. Halah, kau juga dulu suka diam-diam coli di barak kan waktu pendidikan, jangan kau kira aku nggak tau. Namanya birahi syahwat hehehehe." Bayu sudah memasukkan kembali kontolnya ke dalam celana. Sedikit jengkel karena acara ngocok kontolnya diinterupsi. Karena masih belum sepenuhnya lemas, kontol Bayu terlihat jelas menonjol di balik celana seragamnya itu.

"Wah wah wah, punya barang hebat kau di sana Bay" Hasan bersiul.

"Sudahlah, aku mau pulang dulu, tanggung ini, kalau belum dikeluarkan nggak konsentrasi aku nanti." gerutu Bayu.

Bayu pun keluar toilet meninggalkan Hasan dan Faisal yang masih tertawa-tawa. Setelah Bayu keluar, Hasan menutup pintu toilet. Memperhatikan jendolan besar di selangkangan  Faisal.

"Kayaknya Bayu bikin kamu horny juga ya Bang?" tanya Hasan. Faisal cuma nyengir ke arah Hasan, dan kemudian merangkul Hasan dan melumat bibir Hasan penuh nafsu. Sementara tangan Hasan meremas-remas kontol Faisal yang masih tersembunyi di balik seragam Faisal.

Faisal menarik tangan Hasan menuju kamar kecil untuk buang air besar yang ada di dalam toilet. Hasan duduk di atas toilet, sementara Faisal mengeluarkan kontolnya. Begitu kontol itu keluar, mulut Hasan langsung mencamploknya. "Mmmmmhhhhh Mmmmmhhh Mmmhhhhh" gumam Hasan perlahan, khawatir juga ada orang masuk dan menangkap basah mereka. Faisal menutup pintu kamar kecil, tapi tidak bisa menguncinya karena kuncinya rusak, biarlah pikir Faisal, paling hanya 5 menit spermanya sudah muncrat di mulut Hasan, karena dia dan Hasan sudah sering mencuri waktu di toilet ini sekedar melepas hasrat birahi yang datang mendadak sebelum menuntaskannya di rumah Faisal atau di rumah Hasan pada malam harinya.

Faisal dan Hasan memang sudah lama menjadi partner seks sejenis, secara tak sengaja, Hasan dan Faisal yang sama-sama biseks itu bertemu karena teman kencan gay mereka mengajak orgy, dan ternyata mereka berdua bertemu  di sana, sejak saat itu Faisal dan Hasan menjadi partner seks sejenis untuk saling memuaskan hasrat mereka yang selain suka mengentoti memek, suka juga menelan sperma dan ngentot serta dikentot.

Hasan terus memompa mulutnya dan menyedot-nyedot kontol Faisal, sedangkan Faisal berusaha menahan erangannya agar tidak keluar. "nnnnghhhhh ahhhhhhh ohhhhhh uhhhh" erang Faisal pelan menahan nikmat sedotan dan jilatan liar nakal lidah Hasan di kontolnya.

Pada saat akan menghidupkan motornya Bayu baru menyadari sepertinya kunci motornya terjatuh di toilet, maka dia pun segera kembali ke toilet. Bayu melihat kunci motornya terjatuh di dekat urinoir tempatnya tadi kencing dan ngocokin kontol. Bayu menunduk mengambil kunci motornya, tidak sengaja terlihat  ada 4 kaki di dalam kamar kecil tempat buang air besar itu.

"Ada yang sedang beol ternyata. Sialan!" batin Bayu dalam hati. "Eh.... tunggu dulu, kenapa ada 4 kaki?????" tiba-tiba Bayu tersadar. Dengan penasaran Bayu membuka pintu  toilet itu dan mulutnya menganga melihat temannya Hasan yang juga kaget melihatnya, tetapi bukan itu yang membuat Bayu menganga, Bayu dengan jelas melihat Hasan sedang mengulum kontol Faisal!!!


BERSAMBUNG

Monday, October 17, 2011

Ngentot Tirta Si ABG

Sekarang Bayu pelan-pelan mulai mempercepat tempo ngentotnya, erangan kesakitan Tirta pun telah berubah menjadi rintihan-rintihan kecil. Sementara lidah Bayu masih menjelajahi rongga mulut Tirta yang sesekali melepaskan ciuman untuk merintih dan mengerang. Kontol gede Bayu semakin lancar menggasak lobang anus Tirta, Slep! Slep! Slep! Jleb! Jleb! Jleb! bunyi perpaduan kontol Bayu dengan rongga  anus Tirta.

"Unnggghhhhh Ahhhhh Ahhhhh Ahhhhhh Nngggghhhh Ahhhhhh Ahhhhh Uhhhhh Baaanggg, terus Banggggg, Ohhhhhhh... Mmmmhhh Mmmmmmhhhh" rintih Tirta.

"Ohhhhhh Ohhhhhh Yesssss Shittttt Ohhhhh rapett banget Ssssshhhhh Ouhhhhhh Yesssss." Bayu semakin mempercepat sodokan-sodokan kontolnya, Tirta sekarang turun naik turun naik seperti menunggangi kuda, jleb jleb jleb plok plok plok plok bunyi tumbukan pantat montok Tirta dengan paha kekar Bayu.

Tirta memeluk erat tubuh Bayu, menciumi leher Bayu, sedangkan Bayu menjilati daun telinga dan leher Tirta, nafsunya memburu, ingin menelan Tirta bulat-bulat, sesekali matanya merem melek menahan nikmat saat anus Tirta meremas-remas kontolnya, sementara Tirta sudah terbius nafsu, melupakan rasa sakitnya, meski masih merasakan sakit saat kontol panjang Bayu menusuk dalam-dalam dan mengobok-obok anusnya, selebihnya dia merasa kenikmatan tiada tara saat kontol gemuk Bayu memijat prostatnya, bagaikam melihat bintang-bintang tak ayal membuat tubuh Tirta menggelinjang dalam pelukan Bayu, akibatnya kontol Bayu malah kehilangan posisi awal dan bergerak menusuk-nusuk dan merojok-rojok seperti mencungkil-cungkil prostat Tirta.

"OUHHHHH AHHHHH OHHHH BAAANGGGG ENAKKK AHHHHH ENTOTTTT GUE BANGGGG, HAJAR LOBANG GUE DENGAN KONTOLMUHHHH AHHHHHH ENTOTTTT GUE BANNNNNGGG OUHHHHH GODDDDD OUUHHHHH AHHHHH UHHHHH YESSSSSS THISSS ISSS SOOOO FUUCKIIIIINNGGG GOOODDDDD OOUUUHHHHHHHH" erang Tirta keenakan.

"IYAAAHHH SAYAAAANGGGGG, GIINIIIIHHH YAHHHH AHHHHHH, GIINIHHH YAHHHHHH,  UHHHHH OHHHHHH" balas Bayu sambil menghujamkan tubuh Tirta kuat-kuat, cepat dan dalam-dalam ke kontolnya. JLEB! JLEB! JLEB! PLOK! PLOK! PLOK! PLOK! Kontol Tirta yg keras itu bergoyang-goyang memukul-mukul perut Tirta dan perut Bayu bergantian, membuat keduanya makin blingsatan.

"IYAHHH GITUUU BANGGGG ISSSSHHHHH YESSSS, TERUSSSSSS, MMPPHHHHHH AHHHHHH OUUHHHHHH OHHHHHH GODDDDD YESSSSS TERUSSSS BAAANGGGG"

"IYAHHHH SAYYYANGGGHHHH IYAHHHHH NIHHHHHH NIHHHHHH ABANG HAJARRRR SILITMUUUHHH OWHHHH SEMPITTTTTNYAAA SERETTTT BANGETTTT SHITTTTTTT ARGGHHH SETANNNNNNNNN"

"ARGGHHHH BAAANGGG OUCHHHHHH SAKITTT TAPIHHH ENAKKKKKK BANNGGGGG  OUUUHHHHHH YESSSSS, TERUSSSSS BAAAANGGGG"


"IYAHHHHHH AAHHHHHHH UUUHHHHHH OHHHHHHH ANJINNGGGGGGG ENAK BANGETTTTT KALO GINIHHHHHH GUEEE MAUU ENTOTINNNNN KAMUHHHH TERUSSSSSSS MMMMMMHHHH MHHHHHH MMMPPPPHHHH" erang Bayu sambil melumat bibir mungil Tirta.


Sudah hampir satu jam Bayu menggempur anus Tirta dengan kontolnya tanpa ampun, tapi baik Tirta maupun Bayu masih tetap bergelut, tubuh keduanya sudah basah oleh keringat. Tirta kini sudah telanjang bulat, seragam sekolahnya sudah bertebaran di lantai, sedangkan Bayu masih mengenakan seragam polisinya meski semua kancingnya sudah terlepas, kini celana seragam beserta celana dalamnya sudah terlepas ke lantai.


"AHHHHHH AHHHHHH UHHHHHH OUCHHHHH BAAANGGGG, GUEEEE UDDAAAHHHH KAGGAKKK TAHANNNNN AHHHHHH YESSSSSSS" erang Tirta berusaha menahan semprotan spermanya.


"BELUMMMMM MASIHHHHHH BELUMMMMMM NIHHHHH NIHHHHHHH" Bayu menghentakkan kontolnya kuat-kuat ke dalam anus ABG itu. JLEB! JLEB! JLEB!


"OUCHHHHHHHH ARGGHHHHH OUCHHHHH OOOUHHHHH BAAAANGGGGG ARGHHHHHHHH"


CROTTTTT CROTTTTT CROTTTTT CROOOOTTTTT sperma Tirta menyembur keluar, menyemprot tinggi, jatuh kembali, membasahi tubuh Bayu dan Tirta, sebagian jatuh ke wajah dan pipi Bayu, sebagian jatuh ke wajah Tirta. Bayu menjilati sperma Tirta yang jatuh ke bibir Tirta, rasanya gurih, sambil melumat-lumat bibir ranum kemerahan ABG yang masih kelas 3 SMP itu.


"Mmmmhhhhhhh Mmhhhhhhhhh Mmmmmhhhhh sluurpppppp sluurpppp" bunyi kedua lidah yang berdecak berbagi kenikmatan dan kegurihan rasa sperma ABG itu. Tirta juga menjilati sisa sperma miliknya yang menempel di hidung dan di pipi Bayu, kemudian membaginya dengan Bayu melalui kuluman-kuluman lidahnya. Lidahnya ikut menjelajahi rongga mulut Bayu, merasakan aroma rokok yang masih tersisa, sangat maskulin, Tirta benar-benar tidak menyangka awal yang menyebalkan berakhir dengan kenikmatan tak terhingga seperti ini.


"UNGHHHHHH AUHHHHHH OOOUHHHHH YESSSS SHITTTTTTTTTTTT GUEEEEE MMAUUUU KELUARRRRR IISSSSHHHH SHHHHHH YESSSSSSS" erang Bayu.


"MMhhhhh KELUARINN DI DALEMM AJAH BANGGGGGG" pinta Tirta.


"IYAHHHHH SSSHHHHHH IYAHHHHH OUHHHH IYAHHHHH SAYYYY AHHHH YANGGG"


"ARGGHHHH SETANNNNN OUHHHHHHHHHHHHH" JLEBBBBB!!!!!! Bayu menghujamkan keras-keras kontolnya ke anus Tirta.


"ARGGHHHHHHHHHHH" jerit Tirta saat merasakan hujaman terakhir kontol Bayu yang begitu keras merojok dan mentok di ususnya.


CROOTTTTTTT CROTTTTTTT CROTTTTTTT CRRROTTTTTT CROOOTTTTTT sperma Bayu menyembur-nyembur di dalam usus Tirta. Tirta merasakan sensai nikmat tiada tara saat cairan kental dan hangat itu membahasi tubuhnya, dan meleleh keluar melalui lubang pantatnya. Sensasinya begitu memabukkan.  Tirta menjatuhkan tubuhnya ke dalam dekapan Bayu. Nafasnya ngos-ngosan, sama seperti Bayu yang juga ngos-ngosan, seperti habis maraton saja.


Bayu memejamkan matanya, menikmati sensasi pijatan dan remasan lembut anus Tirta di kontolnya yang mulai mengendur, meski setengah keras, kontol itu masih mentok dan terjepit rapat anus Tirta karena gemuknya kontol Bayu dan anus Tirta yang masih sempit dan legit itu.


Bayu mengusap dan mengelus sayang kepala Tirta. Dia menyadari perbuatan yang dilakukannya, sedikit merasa bersalah tetapi Tirta juga menikmatinya, jadi menurutnya dia tidak melukai Tirta. Sementara Tirta jatuh tertidur kecapaian setelah hampir 2 jam bercinta dengan Bayu. Kontol Bayu masih bersarang di anus Tirta. Perlahan Bayu mengangkat tubuh Tirta yang tertidur, kontolnya terlepas, dan cairan spermanya meleleh keluar. Bayu melap lelehan sperma itu dengan celana dalamnya, dan membopong Tirta ke kamarnya, membaringkan Tirta di tempat tidurnya. Sementara itu dia masuk ke kamar mandi dan membersihkan diri.


Setelah selesai mandi Bayu merapikan ruang tamunya yang berantakan dengan celana dan seragam sekolah Tirta. Duduk di sofa sambil menghisap rokok. Memandangi tubuh Tirta yang tertidur di hadapannya, di atas tempat tidur, terlihat polos dan tertidur lelap.


"Shittttt, apa yg sudah gue lakukan?" batin Bayu dalam hati.




BERSAMBUNG






NB:


Kasih komentar dong, apakah cerita ini akan dilanjutkan atau tidak, atau hanya akan kusimpan dalam ingatanku saja hehehehehe. Bayu.

Saturday, October 15, 2011

Awal Petualangan Bayu

Namanya Bayu Samudra, umurnya 25 tahun, wajahnya ganteng dengan kulit agak gelap. Bayu adalah seorang polisi, dia sebenarnya berasal dari Padang tetapi mengikuti pendidikan di SPN B*****  dan ditugaskan di Kota P********. Dengan tinggi 175 dan berat 63 kg, Bayu terlihat sangat gagah dengan bahu kekar, dia cukup rajin ikutan fitnes, tetapi bukan hanya wajah dan perawakan tubuhnya saja yang sangat menarik.

Sore itu sebenarnya dia sudah selesai bertugas dan akan segera pulang ketika dia melihat seorang remaja ABG berseragam SMP mengendarai motor melewatinya tanpa mengenakan helm dengan kecepatan di atas rata-rata, maka dengan segera Bayu mengejar ABG itu.

Cukup lama juga baru dia bisa mengejar dan mendahului ABG itu, dia langsung memotong motor ABG tersebut dan menyuruhnya berhenti. Tampak ABG itu memandang Bayu dengan wajah kesal.

"Bapak minta duit berapa? Saya bayar deh, yang penting semua beres, buru-buru mau pulang nih?" ABG itu mengeluarkan dompetnya. Bayu mendadak jengkel dengan kelakuan kurang ajar ABG itu.

"Kamu sudah melanggar aturan, bersikap kurang ajar juga dengan menyuap saya terang-terangan! Berani sekali kamu!" Bentak Bayu marah.

"Siapa nama kamu?!!"

"Tirta Pak..." ABG itu mulai pucat, tidak menyangka polisi ganteng di depannya sangat garang, biasanya dengan membayar sejumlah uang dia langsung bebas.

"Berapa umur kamu?"

"15 tahun Pak..."

Bayu mengambil Kartu Pelajar dari dompet ABG itu. Tirta Adriansyah. SMPN 1 P********.

"Sekarang buka bagasi motor kamu?!!!"

"Buat apa Pak?" tanya Tirta sedikit gugup.

"Buka cepat, saya mau periksa, ABG seperti kamu ini sudah kurang ajar, siapa tau kamu pakai narkoba?!"

"Sumpah Pak, saya tidak memakai atau membawa narkoba.." Tirta sangat gelisah dan gugup.

"AYO CEPAT BUKA!!!" hardik Bayu keras.

Dengan lemas dan gemetar Tirta membuka bagasi motornya. Bayu langsung memeriksa isinya dan menemukan kotak berisi kepingan DVD.

"Ini apa isinya?!!"

"Iituu cuma tugas Pak, di sekolah saya pelajaran diberikan dalam CD untuk bahan pelajaran di rumah."

Bayu menatap tajam ke arah Tirta yang berusaha terlihat tenang. ABG ini cukup tinggi untuk anak seusianya, kira-kira 167 dengan wajah ganteng dan imut dan polos, kulitnya putih mulus. Entah kenapa Bayu menjadi sedikit terkesima melihat ABG itu.

"Saya tidak percaya, sekarang kamu ikuti saya,  saya akan periksa apa isi CD ini. Jangan coba-coba kabur, dompet dan pengenalmu ada di tangan saya, saya akan mencari ke sekolahmu dan ke rumahmu jika berani membohongi dan kabur." perintah Bayu dan kembali ke motornya.

Sementara itu Tirta cuma melangkah gontai ke motornya.

"Mampus deh gue, siallllll, kenapa juga gue tadi harus bawa-bawa CD itu." Tirta hanya bisa mengumpat dalam hati.


15 menit kemudian Bayu membawa Tirta ke rumahnya. Bayu kemudian mendorong Tirta masuk ke rumahnya. Menghidupkan DVD Player dan memutar CD itu. Tirta hanya terduduk lesu di kursi dan menutup mukanya. Bayu terkejut waktu melihat di TV terlihat video Tirta sedang coli, sepertinya  dia merekam sendiri adegan coli itu.

"Oh, jadi ini tugas yang diberikan oleh gurumu di sekolah?!" bentak Bayu kepada Tirta.

Tirta hanya diam dengan muka pucat pasi.

"ABG sekarang memang sudah terlalu bebas." Bayu melihat Tirta dalam adegan TV yang asik mengocok kontolnya, meski ukurannya besar tetapi karena Tirta masih remaja maka bulu jembutnya masih halus dan jarang, entah mengapa Bayu menjadi terangsang, dan kontolnya sendiri mulai menegang, bergantian melihat layar TV dan Tirta yang masih menutup muka di sofa.

Bayu tersenyum mesum dan mengunci pintu rumahnya.

"Untuk apa kamu bikin video beginian?"

"Cuma iseng pak..." jawab Tirta pelan.

"Jangan bohong, kamu mau saya laporkan ini ke orang tua dan  gurumu?"

Tirta mendadak ketakutan.

"Pak, jangan pak, plisssssss" Tirta mulai menangis ketakutan. Tetapi Bayu tidak merasa iba, malah menjadi bernafsu melihat wajah memelas Tirta.


Kemudian tayangan di TV berganti menjadi adegan film porno, yang membuat Bayu semakin kaget, ternyata itu video bokep gay, dengan adegan ngentot yang benar-benar membuat Bayu terangsang. Kontolnya terasa sakit terjepit di celana seragam coklatnya yg ketat itu.

"Kamu homo ya?!!!" hardik Bayu.

Tirta sudah akan menangis dan mukanya seputih kertas, pucat dan ketakutan.

"Pak plisssssss, jangan laporkan ke orang tua saya" isak Tirta. Bayu menyeringai dan memegang dagu Tirta, memaksanya berdiri. Memaksa Tirta menatap wajahnya. Tirta baru menyadari betapa ganteng wajah polisi yang menangkapnya ini, sedikit rasa takutnya sirna, malah kontolnya mulai menegang begitu dia mencium bau keringat Bayu yang maskulin itu.

Bayu kemudian, memegang tangan Tirta dan mengarahkannya ke selangkangannya, kontol Bayu sudah mengeras, bayangannya terlihat jelas di celana coklatnya.

"Saya akan simpan rahasia kamu kalau kamu bisa membuat kontolku ini lemas, karena entah mengapa melihat video ini rasanya jadi kepengen ngentotin kamu." ujar Bayu dengan mesum.

Tirta yang tadinya ketakutan sekarang serasa mendapat durian runtuh, alih-alih selama ini hanya bisa menontop bokep gay, sekarang dia bisa merasakan sendiri kontol yang dirindukannya itu, dia sudah mulai bosan dengan cuma menonton bokep saja.

Tirta kemudian perlahan-lahan meremas kontol Bayu.

"Arrrghhhhh, setannnnn!" desahBayu menahan gejolak nafsu. Tirta tersenyum senang dan semakin bersemangat meremas-remas batang kejantanan milik Bayu, sementara Bayu mulai mengerang menahan gairah.

Tangan Tirta membuka ikat pinggang Bayu, perlahan-lahan melepaskannya, dan membuka ristleting celana coklat Bayu, tampak tonjolan kontol Bayu berusaha berontak dari celana dalam berwarna coklat tua itu, Tirta pun meremas-remas kontol Bayu yang masih terkurung dalam celana dalam, hidungnya mengendus-endus celana berisi kontol itu.

"Mmmmmhhhhh enak pakkk, gue suka aroma kontol bapakkkkk..."

"Arrrgghhhhh setan, kok gue jadi nafsu banget sama ABG, cowok lagi setannnnnn" desah Bayu keenakan dengan remasan-remasan tangan Tirta di kontolnya, hembusan nafas dari hidung Tirta yg mengenai kontolnya semakin membuatnya blingsatan menahan gairah.

Tirta kemudian memasukkan tangannya ke dalam celana dalam Bayu, menggenggam kontol Bayu, perasaannya tidak karuan, ini adalah kontol pertama selain kontolnya yang pernah dia pegang. Kemudian dia mengeluarkan kontol itu, karena sudah terlalu keras, begitu terlepas keluar kontol Bayu langsung melompat keluar dan menampar keras pipi Tirta. Plakk!

"Arrggghhhhhhh" erang Bayu sambil meremas rambut Tirta menahan hasratnya.

"Pakk, kok kontol bapak gede banget sih pakkk, berurat lagi pakkk, gue sukaaaaa." Tirta kemudian menggenggam kontol itu dan mengocoknya pelan-pelan, selama ini Tirta menyangka kontolnya cukup gede, dia pernah mengintip kontol abangnya diam-diam, meski abangnya sudah kuliah tapi kontol abangnya sama besarnya  dengan kontolnya yg masih kelas 3 SMP, tapi kontol Bayu ini benar-benar membuat Tirta menelan air ludah. Gede, panjang, gemuk dan berurat.

"Kenapaaa, kamu sukaaa yahhh, kontolku emang gede, panjangnya kira-kira 21 senti arrgghhhhh kocok terussss owhhhh shittttttttt" erang Bayu yang dilanda birahi.

Tirta kemudian mengocok kontol Bayu, ternyata Bayu tidak disunat, tetapi karena kontolnya sudah tegang, ujung kepala kontol itu sudah menyembul  setengahnya, hampir semuanya keluar dari kulupnya, ujungnya basah dengan cairan bening precum Bayu. Tirta kemudian memberanikan diri untuk menjilati ujung kepala kontol itu. Menjilati lobang kontol itu. "Mmmmmhhhh. Slurrrpppp. Mmmmmhhhhh. Ahhhhhhh."

Slurrpppp, mulut Tirta mulai menyedot-nyedot ujung kepala kontol Bayu, "Uuummmhhhhhhh uuuuumhhhhhhh Pakkkkk gede banget Pakkkkk, gue sukaaaaa, enakkk bangetttt slurrrrrrp, rasanya asin slurppppp."

"Ohhhh shittttt argggggh  setannn, jilat terusss, arrghhhh jangan berhentiiii, jilat dan sedot kontolku!" erang Bayu keenakan sambil memejamkan mata. Sambil mengulum dan menjilati kontol Bayu, tangan kiri Tirta mulai menggerayangi tubuh Bayu, menelusup ke seragamnya mempreteli kancing-kancingnya sambil meremas-remas dan mengusap perut Bayu, yang membuat Bayu semakin blingsatan menahan gairah.

"Ooohhh Uhhhhh  Aaaaahhhhh arghhhh eeeeekhhhhh," erangan Bayu makin gencar karena sekarang lidah Tirta sedanng bermain-main di biji pelernya, Tirta memasukkan biji peler Bayu ke mulutnya dan mengecap-ngecap sambil seakan-akan mengunyah-ngunyah biji peler itu, sementara tangannya tidak berhenti mengocok-ngocok kontol gede Bayu yang berurat, cairan precum mulai menetes dari lobang kencing Bayu, tanpa jijik Tirta menjilati kepala kontol itu sampai bersih, dia ketagihan akan sperma Bayu dan menyedot-nyedot lobang itu ingin mendapatkan lebih banyak sperma lagi.

"Owhhhh shitttt, ehkkkkkk, uhhhhhh, ahhhkkkkk," erang Bayu semakin menjadi-jadi, matanya terpejam menahan gejolak nafsu birahi yang semakin tinggi, nafasnya memburu, jantungnya berdebar keras, tidak pernah dia menyangka rasanya begitu nikmat dikulum dan dikocokin.

Bayu dan Tirta pun pindah ke sofa, Bayu duduk di sofa sedangkan di depannya bersimpuh Tirta masih berseragam SMP mengulum, mengocok, dan menjilati kontolnya, tangan kiri Tirta mengeluarkan kontolnya dan mengocok kontolnya yang sudah keras, Bayu menjadi penasaran dan memegang kontol Tirta, kontol itu lumayan gede apalagi untuk anak seusia Tirta, meski masih kalah besarnya dengan kontol miliknya. Bayu meremas kontol Tirta dengan penuh gairah, dengan mulut masih mengerang menahan nikamt dari kuluman Tirta di kontolnya.

Bayu kemudian berdiri membuat kontolnya terlepas dari mulut Tirta.

"Pakkk, kok berhenti???" Protes Tirta, tidak rela melepas mainan barunya, baginya sekarang ini menggenggam kontol Bayu jauh lebih mengasyikkan daripada menggenggam stick PS3 kesayangannya.

"Sabarrrrr, ayo kesini kita di lantai saja," Bayu menarik Tirta dengan posisi berlawanan, rupanya dia menjadi penasaran gimana rasanya menjilati dan  mengulum kontol juga.

Dalam posisi 69, Bayu menarik dan melepaskan celana pendek seragam SMP Tirta, dan langsung menerkam kontol Tirta ke dalam mulutnya. "Mmmmhhhhhh, ohhhhhh,,, enaknya kontol ABG, ohhhhhh jadi ini rasanya mengulum dan menjilati kontol,, slurpppppp."

"Ohhhh, ahhhhh, Pakkkkk, terussss, jilatttt, ouhhhhh, ohhhhh, terusss Pakkkkk." Tirta meringgis dan keenakan saat lidah Bayu menjelajahi kontol ABGnya itu. Gesekan kumis tipis Bayu menambah sensasi nikmat di selangkangannya hingga Tirta kelenjotan.

"Mmmhhppphhh mmmphhhhh" suara erangan Tirta terhalang oleh kontol gede Bayu di mulutnya, akhirnya kedua lelaki terpaut umur itu asik saling menjilati kontol dan mengulum kontol, Bayu sekuat tenaga menahan semprotan spermanya yang sudah diujung kepala kontolnya, jilatan dan sedotan Tirta membuatnya mabuk kepayang.


Bayu menjadi nafsu melihat pantat mulus dan montok milik Tirta, diremas-remasnya buah pantat itu, ditampar-tamparnya plakk plakk plakkk hingga warnanya memerah dan melihat lobang pantat Tirta yang kembang kempis, bewarna merah menggoda, sempit, membuatnya ingin mencium, "Mmmmmphhhhhhh mmmmmphhhh," Bayu menciumin lobang pantat Tirta, bahkan kini lidahnya sudah menjilati dan menyedot lobang pantat Tirta.

Tirta merem melek menahan nikmat saat lidah kasar Bayu menusuk-nusuk lobang pantatnya, mulutnya hanya mengeluarkan erangan tertahan karena kontol gede si polisi masih menghujam-hujam mulutnya, ya, kini Bayu menusuk-nusuk mulut Tirta seperti sedang mengentot memek, Bayu tidak bisa menahan lagi gejolak syahwatnya.

"Ohhhoookkk, hooooooeekkkk." sesekali terdengar suara Tirta tersedak oleh kontol gede dan panjang milik Bayu, tetapi bukannya menolak, malah Tirta semakin meremas-remas kontol itu dengan lidahnya dan serasa ingin menelan kontol itu, meski sudah berusaha keras, tetapi karena kontol Bayu sangat panjang tidak semuanya bisa masuk ke mulutnya, pipi Tirta menggembung penuh sesak karena kontol gemuk itu.

"Arghhhhh setannnn, argggghhhh aku mau keluarrr ohhh shitttttttttt" teriak Bayu.

"Mmmphhhh mmmphhhhh mmmmpphhhh" Tirta memegang kedua paha Bayu, dia ingin menelan semua sperma Bayu, dia benar-benar ketagihan. "Mmmmpppphhhh.... Ohhhhh... Keluarin semua Mmmphhh... Ohhhh Pakkkkk keluarin di mulut ajaaahhhhh" erang Tirta.

"SETANNNNN ARGGGHHH AKU KELUARRRRR SHITTTTTTTTT ARGHHHHHHH SHITTTTTT OHHHHHHHH!!!"

CROOOOOTTTTT CROOOOOOTTTTTTTT CROOOOOOTTTTTTTTTT CROOOOTTTTTT, sperma Bayu memuncrat di dalam mulut Tirta, yang langsung masuk ke kerongkongan Tirta, tetapi sperma Bayu sangat banyak dan kental, sehingga masih ada juga yang menetes keluar lewat bibir Tirta.

Croooooootttttt crooooooootttt crooooooootttt croootttt croooot crooottttt crooooottt crooot croot croot crot sperma Bayu masih terus menyemprot memenuhi mulut Tirta, yang menelannya dengan perasaan haus dahaga. Bayu menatap puas ke arah Tirta, tidak pernah menyangka seks sejenis begitu membuatnya keenakan.

Setelah selesai Bayu terduduk lemas di kursi sofa, mengatur nafas dan memejamkan mata, sementara di selangkangannya Tirta yang sekarang hanya tinggal mengenakan seragam sekolahnya itu masih asik menjilati kontol Bayu, seolah tak ingin menyisakan sedikit sperma pun di kontol itu dan menjilatinya hingga bersih dari sperma.

Seragam Tirta basah dengan spermanya sendiri yg muncrat saat dia mengocoknya sambil menelan sperma Bayu tadi. Tubuh Tirta basah kuyup oleh keringat, aroma ruang tamu Bayu berubah menjadi berbau pejuh dan keringat, yang membuat kedua insan itu makin mabuk kepayang, bahkan kontol Bayu yang 5 menit tadi baru saja menembakkan sperma sebanyak 15 kali kini sudah mulaibangkit kembali.

"Ooohhhhh Uhhhhh Ahhhhhh, enak banget kulumanmu Tirta, kontolku sudah berdiri lagi nih hehehehe" Bayu terkekeh melihat kontolnya  yg sudah tegak perkasa dalam genggaman Tirta.

"Mmmmmmmhhhh mmmmhhh mmmmh, lagi pakkkk, mau lagiiiiii, gue sukaaaa air mani bapakkk rsanya gurih pakkkkkk." jawab Tirta, kembali menjilati kontol itu, belum puas. Kemudian Tirta masih memegang dan menatap kontol itu berbicara.

"Pakkk, ngentotin Tirta yahhhhhhhhhh plissssss, pengen ngerasain kontol gede ini nyodokin lobang perjakaku" seru Tirta serak, lobang pantatnya kembang kempis bergairah atas ucapannya sendiri.

Bayu tersenyum sumringah, membayangkan kontolnya menusuk-nusuk lobang pantat legit dan sempit itu, bayangan itu semakin membuat kontolnya menegang dengan keras.

"Bolehhhhhhh sayangggg, aku akan entotoin kamu sampai puassssss, sampai kamu ketagihan lagi dan lagi" jawab Bayu, sambil menarik tubuh Tirta yang masih mengenakan seragam atasnya  itu, memposisikan Tirta untuk menduduki kontolnya. Di atas sofa, Bayu dengan seragam polisinya yang masih melekat hanya saja kancing-kancingnya sudah terbuka sehingga kaos coklat tipis dan ketat yang membungkus dadanya tampak basah oleh keringat, sedangkan celana seragam coklatnya sudah turun beserta celana dalamnya hingga  sebatas lutut.

Tirta pun perlahan mulai menurunkan pantatnya, kedua tangannya memegang kontol Bayu, mengarahkannya tepat ke lobang pantatnya. Sedangkan kedua tangan Bayu memegang pinggang Tirta, sekarang ujung kontol Bayu sudah menempel di lobang pantat Tirta. Perlahan-lahan Bayu menekan pinggang Tirta agar tubuh Tirta turun dan kontolnya bisa masuk ke lobang pantat Tirta yang sempit itu.

"AAAARGGGHHHH PAKKKK SAKITTTT" teriak Tirta.

"OOHHHHH AHHHHH SHITTTT Eeeehhkkkkk, enakkkkk, sempitttttnyaaaaa, tahan yaaaaaa," Bayu menahan tubuh Tirta yang akan bergerak naik, dia merasakan lobang pantat Tirta yang sempit, ujung kontolnya baru bisa masuk sedikit, rasanya sudah begitu nikmat tiada tara, diremas-remams dan dikenyot-kenyot oleh lobang silit perjaka Tirta, seolah-olah ujung kontolnya disedot-sedot oleh pompa yang hangat,

"OHHH SHITTTTTT ENAKNYAA, RAPETTTTTT, SEMPITTTTTTT AHHHHHHH MMHHHHHHH"

"Nnnghhhhhh Uuuunnnnnhhhhh  NNnnnnhhh Arghhhhh Pakkkkk sakitttttt stopppppp arrrgghhhhh," teriak Tirta, merasakan panas dan perihnya di sekitar lobang pantatnya, itu karena lobang silitnya masih perjaka dan sempt, sedangkan kontol Bayu sangat gemuk dan besar serta panjang dan berurat-urat. Tetapi kedua tangan kekar Bayu menahan pinggangnya sehingga dia tidak bisa naik dan melepaskan diri dari kontol Bayu.

Tirta sadar dia tidak bisa lari lagi, sekarang dia harus menahan sakit ini, nanti juga dia akan merasakan nikmat dientotin, seperti cerita-cerita gay yang suka dibacanya, juga di film-film, mereka begitu ketagihan dientotin dengan kontol super gede, dan kontol  Bayu sama besarnya dengan kontol-kontol di film itu, malah lebih indah, warnanya merah kecoklatan  dengan urat-urat biru, kepalanya gemuk, batangnya juga panjang dan gemuk, makin ke ujung makin berurat dan gemuk. Kontol Bayu memang sangat indah, Bayu sangat beruntung, bukan saja wajahnya yg  sangat tampan  dan mempesona, bahkan kontolnya pun bisa membuat orang lupa diri.

Akhirnya Tirta meregangkan lobang pantatnya, mengeden seakan-akan ingin buang air besar agar lobang pantatnya membuka lebar, saat mulai meregang, Bayu menekan kontolnya, perlahan-lahan mendorong masuk, "ARRGGGHHHH AHHHHH SAKITTTTT STOOPPPP PAKKKK SAKITTTT" teriak Tirta, air matanya mulai mengalir.

"OHHHHH AHHHHHH SHITTTTT SEMPITNYAAA ENAKKKKKNYA SHITTTTT AYOOOO TAHANNNN DONGGGG TADI KATANYA MAU DIENTOTINNNNNN" Erangan nikmat keluar dari mulut Bayu.

Tirta menatap wajah Bayu di bawah nya, mata Bayu terpejam, menahan nikmat dan sensasi, menggigit bibirnya, Tirta merasa Bayu terlihat sangat tampan, seksi, dan dia merasakan perasaan emosi mendalam kepada polisi yang sedang berusaha memperjakainya ini. Tirta menundukkan  wajahnya dan mencium bibir Bayu.

Bayu kaget waktu merasakan bibir Tirta menyapu bibirnya, dia membuka mata dan melihat tatapan wajah ABG itu, ada rasa hangat di dalam dadanya, dan dia pun membalas ciuman Tirta, memagut bibir merah ranum itu dengan kasar dan penuh nafsu, lidahnya masuk dan menjelajahi mulut Tirta, memilin lidah Tirta, dan merasakn rasa asin dari bekas spermanya sendiri.

Sementara itu kontol Bayu masih berjuang untuk menembus lobang perjaka pantat Tirta, kepala jamur kontolnya sudah hampir masuk semuanya, dan  dengan agak kuat Bayu menekan tubuh Tirta, PLOPPPPPPPPP, "ARGGGHHHHHHHHHHHHHHHHHH" Jerit Tirta menahan sakit bukan kepalang, akhirnya kepala kontol itu melesak masuk dan membuat Bayu kelenjotan menahan nikmat karena mendadak lobang pantat Tirta langsung meremas kuat kontolnya dan meremas-remas kontolnya.

AAAARGHHHHHHHHHHHHHHH teriak Tirta kesakitan saat Bayu menekan kontolnya lebih dalam masuk melesak ke dalam anusnya, air mata mengalir di matanya.

"Sakitttt yaaaa sayanng? Nnnggghhhhh Uhhhhh Ohhhhh Sakitttt yaaaa??" tanya Bayu.

"Arghhhh ohhhhh nggghhhhh nnnhhhhhhh sakitttt tapihhh gak apahhh-apahhhh Bang, biar  sakitttt hiiiiiikk, tapi ooouuuuuhhhhh, Tirta sukaaaaaaa Bang, akhirnyaaaa Tirta diiii keeeenntooooot jugaaaahhhhh, Tirta sukaaaahh yang pertamaaahh kaliiiihh uhhhhhhh ohhhhh ahhhhh ngeennnntoootiinnn Tirtaaaahhh Pak Polisiiihhh gaaan  ouuhhhhh uhhhh teeeeeeng ahhhhhhhh uuhhhhh ohhhhh yaaaang kontolnyaaaahh geeddddehhh ouhhhhhh ahhhhh ahhhh bangeeetttttttt..." Balas Tirta terputus-putus diselingi erangan dan rintihan akibat kontol Bayu yang mulai keluar masuk di dalam anusnya yang sempit itu. Tirta yang sejak tadi memanggil Bayu dengan "Pak" kini sudah menjadi "Bang" karena emosinya kepada Bayu sudah berubah menjadi rasa suka dan birahi syahwat.

Bayu membungkam mulut ABG itu dengan ciumannya, lidahnya menari-nari di mulut ABG itu sambil perlahan-lahan menusuk-nusuk dan merojok-rojokkan kontol gede dan gemuk beruratnya yang sepanjang 21 cm itu ke dalam anus ABG itu. Tidak ada jalan untukkembali. Tidak ada niatan untukberhenti. Petualangannya pun baru dimulai, di dunia kenikmatan sejenis ini.



BERSAMBUNG